Laman

Les Privat SMP

Les Privat SMP
Les Privat SMP Lembaga Labsains Edu Media Menyediakan Layanan Les Privat SMP bagi putra-putri bunda. Les Privat SMP dengan  program yang kami tawarkan sebagai berikut:
1. Kelas 7 & 8 SMP 

Pelajaran : Matematika, IPA; Fisika, Kimia, Biologi, IPS; sejarah, geografi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Lama Belajar : 1,5 jam per pertemuan
Biaya Les :  Rp. 110.000,- perpertemuan.

2. Kelas 9 SMP / program Ujian Nasional (UN)
Pelajaran : Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan lain - lain. Lama Belajar : 1,5 Jam / sesi
Biaya Les : Rp. 115.000,- perpertemuan 1.5 jam (90 menit).

Pengajar / Tutor:
Bunda bisa memilih guru sesuai yang diinginkan disesuaikan dengan ketersediaan guru yang ada di lembaga.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






























































































--------------------------------------------------------------------------------------------------
Les Privat SMP Sumbangan penting yang diberikan Vygotsky dalam pembelajaran adalah
konsep zone of proximal development (ZPD) dan scaffolding. Vygotsky yakin
bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang
belum dipelajarai namun tugas-tugas itu berada dalam jangkauan kemampuannya
atau tugas-tugas itu berada dalam zone of proximal development. ZPD adalah
tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang saat ini.
Vygotsky lebih yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya
muncul dalam kerjasama atau kerjasama antar individu sebelum fungsi mental
yang lebih tinggi terserap ke dalam individu tersebut (Slavin, 1994).
Sedangkan konsep Scaffolding berarti memberikan kepada siswa sejumlah
besar bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian mengurangi
bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil
alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya
(Slavin, 1994).
Les Privat SMP ke rumah Ada dua implikasi utama teori Vygotsky dalam pendidikan (Howe & Jones,1993). Pertama, adalah perlunya tatanan kelas dan bentuk pembelajaran kooperatif
antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di sekitar tugas-tugas yang sulit dan
saling memunculkan strategi-strtategi pemecahan masalah yang efektif di dalam
masing-masing ZPD mereka. Kedua, pendekatan Vygotsky dalam pengajaran
menekankan scaffolding, dengan semakin lama siswa semakin bertanggung jawab
terhadap pembelajaran sendiri. Ringkasnya, menurut teori Vygotsky, siswa perlu
belajar dan bekerja secara berkelompok sehingga siswa dapat saling berinteraksi
dan diperlukan bantuan guru terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran.
C. Prinsip-prinsip Belajar Konstruktivis
Les Privat SMP ke Rumah Cibubur Para ahli konstruktivis menyatakan bahwa belajar melibatkan konstruksipengetahuan saat pengalaman baru diberi makna oleh pengetahuan terdahulu
(Abruscato, 1999). Persepsi yang dimiliki oleh siswa mempengaruhi pembentukan
persepsi baru. Siswa menginterpretasi pengalaman baru dan memperoleh
pengetahuan baru berdasar realitas yang telah terbentuk di dalam pikiran siswa.
Konstruktivisme yang berakar pada prsikologi kognitif, menjelaskan bahwa
siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman. Peran
utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa yang
dipelajari dan apa yang sudah diketahui siswa. Bila prinsip-prinsip
konstruktivisme benar-benar digunakan di ruang kelas, maka guru harus
mengetahui apa yang telah diketahui dan diyakini siswa sebelum memulai unit
pelajaran baru.
Les Privat SMP ke rumah Jakarta Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivisme (Abruscato, 1999);(a) seseorang tidak pernah benar-benar memahami dunia sebagaimana adanya
karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenarnya, (b)
keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau mengubah
informasi yang diterima seseorang, (c) siswa membentuk suatu realitas berdasar
pada keyakinan yang dimiliki, kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa
untuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka
amati.
D. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Les Privat SMP ke rumah jakarta selatan Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai
berikut (Lungdren, 1994). Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenangbersama.”
b. Para siswa harus memiliki tanggungjawab terhadap siswa atau peserta didik
lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap diri sendiri dalam
mempelajari materi yang dihadapi.
24
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang
sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggungjawab di antara para anggota
kelompok.
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Menurut Thompson, et al. (1995), pembelajaran kooperatif turut menambah
unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam pembelajaran
kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling
membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau
6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen
adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini
bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman
yang berbeda latar belakangnya.
Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus
agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi
pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau
tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota
kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
25
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Beberapa ciri dari pembelajaran kooepratif adalah; (a) setiap anggota
memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap
anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok, (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat
diperlukan (Carin, 1993).
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif
sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (1995), yaitu penghargaan kelompok,
pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
a. Penghargaan kelompok
Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk
memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika
kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan
kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok
dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling
membantu, dan saling peduli.
b. Pertanggungjawaban individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua
anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada
aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya
pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap
26
untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan
teman sekelompoknya.
c. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai
perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari
yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa baik
yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh
kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang
menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada
kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah
menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin, 1994).
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai stidaktidaknya
tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al.
(2000), yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga
memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
27
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang
berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari
orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan,
dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi
siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling
bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan
kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan
sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih
kurang dalam keterampilan sosial.
4. Keterampilan Kooperatif
Les Privat SMP Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi
siswa atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan
khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini
berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja
dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok selama kegiatan.