Laman

Les Privat SD

Les Privat SD
Les Privat SD Labsains Edu Media Menyediakan Layanan Les Privat SD dengan 2 tingkatan yang berbeda yaitu : 

1. Les Privat SD Kelas 1-5
 
Materi pelajaran : Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PKn.
Lama belajar :  1,5 jam per sesi pertemuan
Biaya : Rp. 100.000,/ Sesi
 

2. Les Privat SD Kelas 6

Materi belajar adalah semua pelajaran termasuk yang di UN-kan 
Lama Belajar : 1,5 jam per sesi pertemuan
Biaya : Rp. 110.000,-

Pengajar :
Guru Pembimbing adalah mahasiswa/lulusan UI, IPB, UNJ, STIS, dll (bisa sesuai permintaan)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------




























































































--------------------------------------------------------------------------------
Les Privat SD Sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya
produk saja, akan tetapi juga mencakup pengetahaun seperti keterampilan
keingintahuan, keteguhan hati, dan juga keterampilan dalam hal melakukan
penyelidikan ilmiah.
Para ilmuwan IPA dalam mempelajari gejala alam, menggunakan proses dan
sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan,
eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sedang sikap ilmiah misalnya
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah itu saintis memperoleh penemuanpenemuan
Les Privat SD Jakarta atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori. Carin (1993)
menyatakan bahwa IPA sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip,
hukum-hukum, dan teori IPA. Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga
komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti
bahwa IPA tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam
fakta yang dihafal, IPA juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan
pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan. IPA
menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk memahami
apa yang belum diketahui. Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan

Les Privat SD Jakarta Barat kemudian berhasil dipecahkan akan memungkinkan IPA untuk berkembangsecara dinamis. Akibatnya kumpulan pengetahuan sebagai produk juga
bertambah.Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memfokuskan
pembahasan pada masalah-masalah biologi di alam sekitar melalui proses dan
sikap ilmiah. Sebagai cabang IPA, maka dalam pembelajaran biologi berpatokan
pada pembelajaran IPA seperti yang tertuang dalam kurikulum 1994, yaitu
pembelajaran yang berorientasi pada hakikat IPA yang meliputi produk, proses,
dan sikap ilmiah melalui keterampilan proses.
Les Privat SD Jakarta Selatan Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran IPA biologi lebihmenekankan pada pendekatan keterampilan proses sehingga siswa menemukan
fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmiah di pihak siswa
yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas maupun produk pendidikan.
Pembelajaran biologi selama ini lebih banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan
teori saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi
pembelajaran biologi yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka.
B. Teori Konstruktivis dalam Pembelajaran IPA
Les Privat SD Cibubur Konstruktivis adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan
bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi kita sendiri (Von Glaserfelt dalam
Suparno, 1997). Pandangan konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan, bahwa
anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajarsecara sadar, sedangkan guru yang membimbing siswa ke tingkat pengetahuan
yang lebih tinggi (Slavin, 1994; Abruscato, 1999).
Ide pokoknya adalah siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka
sendiri, otak siswa sebagai mediator, yaitu memproses masukan dari dunia luar
dan menentukan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran merupakan kerja mental
aktif, bukan menerima pengajaran dari guru secara pasif. Dalam kerja mental
siswa, guru memegang peranan penting dengan cara memberikan dukungan,
tantangan berfikir, melayani sebagai pelatih atau model, namun siswa tetap
merupakan kunci pembelajaran (Von Glaserfelt dalam Suparno, 1997; Abruscato,
Les Privat SD Jakarta Timur Menurut teori ini, satu prinsip paling penting dalam psikologi pendidikanadalah bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada
siswa agar secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru
dapat memberikan kepada siswa atau peserta didik anak tangga yang membawa
siswa akan pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri harus
memanjat anak tangga tersebut (Slavin, 1994).
Pada bagian ini akan dikemukakan dua teori yang melandasi pendekatan
konstruktivis dalam pembelajaran IPA yaitu Teori Perkembangan Kognitif
Piaget, dan Teori Perkembangan Mental Vygotsky.
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget adalah salah satu pioner yang menggunakan filsafat konstruktivis
dalam proses belajar. Piaget menyatakan bahwa anak membangun sendiri
skemanya serta membangun konsep-konsep melalui pengalaman-pengalamannya.
Les Privat SD Bekasi Piaget membedakan perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat
taraf, yaitu (1) taraf sensori motor, (2) taraf pra-operasional, (3) taraf operasional
konkrit, dan (4) taraf operasional formal. Walaupun ada perbedaan individual
dalam hal kemajuan perkembangan, tetapi teori Piaget mengasumsikan bahwa
seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun
pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Perkembangan
kognitif sebagian besar bergantung seberapa jauh anak memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungan. Antara teori Piaget dan konstruktivis terdapat
persamaan yaitu terletak pada peran guru sebagai fasilitator, bukan sebagai
pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
bagi siswa-siswanya (Woolfolk, 1993) dan membantu siswa menghubungkan
antara apa yang sudah diketahui siswa dengan apa yang sedang dan akan
dipelajari (Abruscato, 1999).
Prinsip-prinsip Piaget dalam pengajaran diterapkan dalam program-program
yang menekankan pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman
nyata dan pemanipulasian alat, bahan, atau media belajar yang lain serta peranan
guru sebagai fasilitator yang mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan
siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman belajar.
Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan adalah sebagai berikut
(Slavin, 1994):
Les Privat SD Depok Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar
kepada hasilnya. Selain kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami
proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
Pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan
memperhatikan tahap fungsi kognitif dan hanya jika guru penuh perhatian
terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan
tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan
pengalaman yang dimaksud.Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktifdalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran
pengetahuan jadi (ready made knowledge) tidak mendapat tekanan, melainkan
anak didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan
dengan lingkungan. Oleh karena itu, selain mengajar secara klasik, guru
mempersiapkan beranekaragam kegiatan secara langsung dengan dunia fisik.
c. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan
melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu
berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu harus melakukan
upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari individuindividu
ke dalam bentuk kelompok-kelompok kecil siswa daripada aktivitas
dalam bentuk klasikal. Hal ini sesuai dengan pendekatan konstruktivis dalam
pembelajaran khas menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif.
2. Teori Perkembangan Fungsi Mental Vygotsky
Les Privat SD Vygotsky berpendapat seperti Piaget, bahwa siswa membentuk
pengetahuan, yaitu apa yang diketahui siswa bukanlah kopi dari apa yang mereka
temukan di dalam lingkungan; tetapi sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa
sendiri, melalui bahasa. Meskipun kedua ahli memperhatikan pertumbuhan
pengetahuan dan pemahaman anak tentang dunia sekitar, Piaget lebih memberikan
tekanan pada proses mental anak dan Vygotsky lebih menekankan pada peran
pengajaran dan interaksi sosial pada perkembangan IPA dan pengetahuan lain
(Howe & Jones, 1993).