Laman

Les Privat SMA SMK

Les Privat SMA SMK
Les Privat SMA SMK  di Labsains Edu Media untuk semua pelajaran. Untuk lebih jelas nya lagi silahkan bunda perhatikan informasi yang ada di bawah.

1.  Materi Pelajaran :


     IPA : Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris,  dll.
     IPS  : Matematika, Akuntansi, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Bahasa Inggris dll
     Pelajaran  Bahasa  :  Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang,  Mandarin, dll

2.  Biaya Les Privat : Rp. 150.000,- / sesi ( 1 sesi = 1,5 jam)

3. Guru Pembimbing

Pengajar/ Guru pembimbing bisa disesuaikan dengan permintaan ayah bunda selama masih tersedia di kami. Ayah bunda tinggal pilih kriterianya kami carikan yang sesuai pilihan ayah bunda.

--------------------------------------------------------------------------------------------------








































































































------------------------------------------------------------------------------------------------


Les Privat SMA SMK Keterampilan-keterampilan selama kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lungdren, 1994).
a. Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal
1) Menggunakan kesepakatan Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok. 2) Menghargai kontribusi Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu setuju dengan anggota lain, dapat saja kritik yang diberikan itu ditujukan terhadap ide dan tidak individu.
3) Mengambil giliran dan berbagi tugas
Les Privat SMA SMK ke Rumah Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/tanggungjawab tertentu dalam kelompok. 4) Berada dalam kelompok Maksud di sini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama
kegiatan berlangsung. 5) Berada dalam tugas Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggungjawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu
yang dibutuhkan. 29 6) Mendorong partisipasi Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. 7) Mengundang orang lain Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi
terhadap tugas. 8) Menyelesaikan tugas dalam waktunya
9) Menghormati perbedaan individu
Les Privat SMA SMK ke rumah cibubur Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau peserta didik.
b Keterampilan Tingakat Menengah Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengorganisir, dan mengurangi ketegangan.
c. Keterampilan Tingkat Mahir Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Urutan langkah-langkah prilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif yang diuraiakan oleh Arends (1997) adalah sebagaimana terlihat pada tabel 2.1.
30
Tabel 2.1
Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkahlaku Guru
Fase 1:
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2:
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Fase 3:
Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Fase 4:
Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase 5:
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masingmasing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Fase 6:
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
(Arends, 1997)
Les Privat SMA SMK ke rumah jakarta Terdapat enam fase utama dalam pembelajaran kooperatif (Arends, 1997). Pembelajaran dalam kooperatif dimulai dengan guru menginformasikan tujuantujuan
dari pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti
dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal. Kemudian
dilanjutkan langkah-langkah di mana siswa di bawah bimbingan guru bekerja
bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang saling bergantung. Fase
terakhir dari pembelajaran kooperatif meliputi penyajian produk akhir kelompok
atau mengetes apa yang telah dipelajari oleh siswa dan pengenalan kelompok dan
usaha-usaha individu.
31
6. Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat
beberapa variasi dari model tersebut. Ada empat pendekatan pembelajaran
kooperatif (Arends, 2001). Di sini akan diuraikan secara ringkas masing-masing
pendekatan tersebut.
a. Student Teams Achievement Division (STAD)
STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di
Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif
yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada
belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas
tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok
haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai
suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim
menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk
menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain
untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau
melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa
diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor
perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan
pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu.
Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain,
diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor
32
perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis
itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan
dalam lembar itu.
b. Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif
yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model ini dikembangkan
pertama kali oleh Thelan. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam
perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan
mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit
daripada pendekatan yang lebih terpusat pada guru.
Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa yang heterogen. Dalam
beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban
persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa
memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya
kepada seluruh kelas.
c. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-kawannya.
Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan lain, namun pendekatan
ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur tugas yang dikembangkan oleh
33
Kagen ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional,
seperti resitasi, di mana guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan
siswa memberi jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk. Struktur yang
dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa bekerja saling membantu
dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif, daripada
penghargaan individual.
Les Privat SMA SMK ke rumah jakarta selatan dan timur Ada struktur yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan sosial atau keterampilan kelompok. Dua macam struktur yang terkenal adalah
think-pair-share dan numbered-head-together, yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token, merupakan dua contoh struktur yang dikembangkan untuk mengajarkan keterampilan sosial.  JigsawJigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson
dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan
teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Untuk melihat dengan jelas perbandingan antara keempat pendekatan
pembelajaran kooperatif atau yang lebih sering disebut sebagai tipe pembelajaran
kooperatif dapat dilihat pada tabel 2-2.